THE BACKSTAGE
there's so much going on
unspoken in the back
of the mind

February 12, 2012

Pak Giyatno


Sabtu, 11 Februari 2011

Pagi ini bapak mengajak ke TW. Sebagai seorang anak yang resmi menjadi pengangguran selama kurang lebih 2 bulan ini, tawaran jalan-jalan mutlak anti tolak.
Setelah cari sarapan, kami keliling-keliling melihat villa yang tersebar disini. Dengan diiringi doa semoga suatu hari bisa punya salah satu di antaranya. Hehehe amin.
Nah di tengah pencarian kami, kami melewati seorang bapak yang umurnya masih sekitar bapakku. Rasa iba muncul ketika mata ini turun melihat ekstremitas atas nya yang cacat karena di amputasi.
Bapak dan ibu turun dari mobil untuk bertanya-tanya mengenai villa dan tanah yang dijual. Aku tetap pada posisiku nyamanku sambil mencuri-curi pembicaraan mereka.

Nama bapak itu Giyatno. 6 tahun yang lalu saat Pak Giyatno masih sehat, ia bekerja sebagai seorang buruh bangunan. Pekerjaan tersebut membawa musibah kecelakaan saat beliau bekerja. Tubuhnya tersetrum listrik akibat batangan besi yang sedang ia pikul menyentuh kabel listrik yang rusak. Untungnya beliau selamat dari musibah itu, hanya saja kedua tangannya harus di amputasi karena kalau tidak infeksi pada tangannya akan menjalar ke organ dalam tubuh.
Setelah peristiwa tersebut, Pak Giyatno tetap tidak mau menyerah dengan kondisi fisik seperti itu. Sebagai anak sulung ia bertekad akan menjadi teladan yang baik bagi adik-adiknya. Maka beliau mengurus villa peninggalan orangtuanya, dan menawarkan villa tersebut kepada setiap orang yang melewati gang masuk villa tersebut.
Mendengar penuturan Pak Giyatno, tanpa sadar pipiku basah. Butir-butir air itu jatuh lagi.

Ah.. Pak Giyatno. Betapa tidak adilnya dunia ini. Aku yang diberi tubuh normal ini saja tidak mau bersyukur dan berusaha dengan segala bekal yang sudah Ia berikan padaku. Terimakasih atas ketulusan dan teladanmu pak. Aduhhh jadi semangat kuliah ya tih :)) ayo ayo!!!


No comments:

Post a Comment