THE BACKSTAGE
there's so much going on
unspoken in the back
of the mind

June 16, 2012

Between Priority and Happiness

Saya yakin dan percaya bahwa prioritas manusia itu akan terus berubah seiring dengan perkembangan kepribadian, karir, finansial, tempat kerja, dan hal-hal lain yang terjadi di dalam hidupnya. Prioritas yang sebelumnya mendapatkan peringkat pertama kemudian berubah menjadi urutan kedua lalu lama-lama menjadi urutan ketiga dan kemudian menjadi urutan terakhir. Manusia berubah termasuk juga urusan prioritas. Mana yang lebih didahulukan ketimbang yang lain. Pengeluaran mana yang harusnya keluar pertama ketika menggesek kartu debit dibandingkan yang lain. Pusing gak sih rasanya?

Di bulan Juni ini adalah bulan dimana umur saya nambah satu dan kemudian membuat saya semakin mikir: apa sih prioritas hidup lo, Tih? Dulu, bisa dengan mudah menjawab, memuliakan Tuhan. Dan tolong definisikan apa sih yang dimaksud dengan memuliakan Tuhan? Itu sesuatu yang abstrak khan?

Saya mengenal banyak orang yang merasa bahwa "hidup itu dijalani aja, gak usah banyak cingcong! buat kejutan-kejutan!" Buat saya, itu sesuatu yang ada benarnya dan ada salahnya. Indeed, life is a playground tetapi bukankah kita harus bermain cantik di dalam hidup ini? Harus tahu, kapan kita akan naik kelas di dalam hidup ini? Iya gak? 



Agama saya mengajarkan bahwa hidup bukan untuk hal-hal yang sifatnya senang-senang saja, tetapi juga untuk hal-hal yang berguna buat orang lain. Hidup saya itu bukan untuk saya sendiri tetapi juga buat orang di sekitar saya. 

Banyak orang di sekeliling saya yang merasa bahwa: yang dikejar itu kebahagiaan. Buat saya itu sangat abstrak. Kebahagiaan macam apa? Kebahagiaan yang semu dan fana? Kebahagiaan dimana saya bisa jalan-jalan keluar negeri dan menggunakan baju mahal? Kebahagiaan yang macam apa? Jadi, lagi-lagi, please define what is the meaning of happiness.


Banyak orang yang mungkin mengeluh soal pekerjaannya, banyak orang yang mungkin mengeluh karena penghasilannya selalu kurang, percayalah bahwa, kembali ke prinsip utama bahwa manusia itu tidak akan pernah puas. Jadi percuma, mau gaji sebesar gajah, mau rumah seluas Pulau Kalimantan, tidak akan pernah ada puasnya.

Jadi, dengan tegas saya mengatakan bahwa prioritas saya sekarang bukan lagi masalah mencari kebahagiaan, tetapi bagaimana saya yang sudah bahagia ini, membahagiakan orang lain. Titik dan tidak pakai koma.

No comments:

Post a Comment